(Tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Komputer dan Masyarakat di Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Universitas Gadjah Mada, 17 September 2013)
Dewasa ini, penggunaan teknologi digital di dunia
meningkat dengan sangat pesat. Peningkatan tersebut memicu berkembangnya
teknologi baru yang semakin banyak setiap tahunnya. Perkembangan pesat ini
mempunyai sisi positif, yaitu banyak teknologi yang bermunculan yang semakin
canggih dan mempermudah kehidupan sehari-hari. Tak hanya berdampak positif,
perkembangan teknologi yang cepat juga memiliki dampak negatif, salah satunya
adalah sifat apatis beberapa orang terhadap teknologi yang semakin canggih dan
terlalu cepat untuk diikuti, sehingga beberapa orang memilih untuk tidak
menggunakan teknologi yang sebenarnya dapat digunakan untuk meringankan
pekerjaan dan menghemat waktu dan juga biaya.
Salah satu contohnya dapat dilihat pada beberapa instansi
yang masih memilih metode pendataan menggunakan cara sederhana, yaitu
menggunakan kertas, dibandingkan menggunakan komputer, meskipun mungkin saja
komputer itu sudah disediakan di instansi tersebut. Mereka juga masih belum
mengetahui pengetahuan yang luas tentang penggunaan internet sehingga mereka
tidak bisa menggunakannya meskipun mungkin di daerah mereka telah terjangkau
oleh jaringan internet.
Selain itu, banyak pula masyarakat yang sehari-harinya
tidak berinteraksi dengan teknologi terlalu sering atau yang berteknologi
tinggi. Contohnya saja ibu-ibu rumah tangga. Bisa dibilang tingkat penggunaan
teknologi yang mereka kuasai tidak setara dengan penggunaan teknologi setingkat
mahasiswa dan karyawan kantor. Hal-hal tersebut dapat menyebabkan adanya
kesenjangan dunia digital atau digital
divide.
Kesenjangan seperti ini dapat ditanggulangi dengan
berbagai cara, salah satunya adalah memperbanyak dan memperluas kegiatan
sosialisasi dan pelatihan penggunaan komputer dan internet terhadap masyarakat,
terutama yang bertempat tinggal jauh dari pusat kota. Kriteria ini dipilih karena
tingkat pengetahuan mereka terhadap teknologi yang mungkin tidak terlalu
tinggi. Sosialisasi yang dilakukan bertujuan untuk mengubah paradigma
masyarakat yang berpikiran bahwa teknologi adalah hal yang tabu, sehingga
mendorong mereka untuk mempelajari teknologi lebih jauh lagi. Selain itu,
sosialisasi tersebut juga bertujuan untuk memperbaiki cara pikir masyarakat
bahwa komputer dan internet digunakan bukan hanya untuk bermain saja, seperti
yang banyak terlihat di warung game internet,
tetapi juga harus digunakan untuk mencari pengetahuan yang positif yang berguna
bagi dirinya dan juga bagi masyarakat sekitar.
Diharapkan dengan pengadaan sosialisasi, masyarakat dapat
menggunakan teknologi, terutama komputer dan internet, dengan lebih baik dan
sepantasnya.
No comments:
Post a Comment