Rabu, 27 April 2011
Pukul 04.30. Mataku mulai membuka perlahan. Suara Ibuku yang meninggi membuatku terbangun dari tempat tidur. "Bangun! Katanya mau pergi!". Pergi? Pergi ke mana? Aku masih bertanya-tanya. Barulah setelah aku masuk ke kamar mandi aku teringat. Aku akan pergi ke Bandung bersama teman-teman sekelasku, kelas XII IPA 3 dari SMA Negeri 47 Jakarta. Aku segera mandi dan memakai baju. Kemudian merapikan tas yang akan kubawa nanti. masih ada beberapa barang lagi yang belum kumasukkan, seperti alat mandi dan sarung, karena masih kugunakan pagi ini.
Adzan Subuh berkumandang. Langsung aku menunaikan shalat Subuh. Seusai shalat Subuh, terdengar handphone-ku berdering. Sebuah pesan dari temanku, Doddy. "Bro gw depan rumah lo," begitulah pesan tersebut tertulis. Memang, malam kemarin Doddy ingin menumpang mobilku untuk pergi ke tempat berkumpul, yaitu di rumah Pandu. "Masyaallah!" kusambut dia saat kubuka pintu dapur. Kulihat tas sekolah yang dibawanya terlihat penuh sekali. "Bawa apa aja lu dod? Kayaknya kecil banget."."Biasa, baju ganti, ama sempak dah! Emang mau bawa apa lagi coba?" jawabnya dengan sedikit tawa. Tasnya memang terlihat penuh, tapi masih dianggap lebih kecil dibandingkan tas ranselku yang lebih besar. "Buset! Mau ke gunung lu fan? Hahaha," lawaknya.
Tanpa membuang waktu, kami langsung meluncur ke rumah Pandu menggunakan mobilku yang dikendarai oleh Ibuku. Jalanan yang masih gelap seakan diterangi oleh lampu mobil yang berlalu lalang di jalanan. Tak jarang kami menemui mobil dan motor dari arah yang berlawanan. Ternyata sekitar jam itu sudah banyak orang yang melakukan aktivitas karena memang hari itu adalah hari kerja.
Pukul 5.35. Kami tiba di rumah Pandu. rumahnya masih terlihat gelap dan sepi, padahal kami berjanji untuk berkumpul pada pukul 5.30. Ibuku terlihat ragu. "Mungkin yang lain di dalam," ucapku. Kulihat hanya ada motor Hanif di garasinya. "Ah paling tu bocah nginep," kata Doddy. Aku hanya membalas dengan tertawa. "Pandu! Pandu!" kami berteriak di depan rumahnya. Pandu keluar dan membukakan pintu. Barulah Ibuku pulang ke rumah. Maklum, Ibuku khawatir bila ada yang sesuatu yang terjadi pada anaknya.
Kami memasuki rumahnya. Terlihat sepi. Tidak ada seorang pun di ruang tamu. Kami naik ke lantai 2 dan menemukan Hanif sedang main Playstation di kamar Pandu. Ternyata memang hanya Hanif yang ada di rumah Pandu. Kulihat jam di dinding kamarnya. Jam 6 kurang 15! "Ah palingan pada ngaret," ucap Doddy dengan nada canda. Kami pun ikut bermain dengannya sambil menunggu yang lain.
Waktu berlalu. Detik demi detik. Menit demi detik. Jam demi jam. Teman-teman mulai berdatangan satu demi satu dan akhirnya para anggota lengkap pada sekitar pukul 08.00!
Pukul 08.00. Kami memulai perjalanan dengan do'a dan menghitung jumlah orang agar memastikan semua kembali dengan selamat dan lengkap. Kami menggunakan 3 mobil; yaitu mobil Hanan, mobil Ridut, dan 1 mobil sewaan. Untuk yang mengendarainya, ada 3 supir; yaitu supir Hanan pada mobilnya sendiri, Elian pada mobil Ridut, dan Aji pada mobil sewaan. Aku menumpang di mobil Hanan bersama Hanan, Mega, Bebby, Nurul, Tyan, dan Melfi. Kami memasukkan barang-barang dan perlengkapan ke mobil masing-masing. Tanpa menunggu lama, kami meluncur menuju Bandung!
No comments:
Post a Comment